Takdir Yaumi (Takdir yang Bersifat Harian) – Allah Swt. berfirman, “Apa yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”  (QS Ar Rahman : 29)

Al Hakim menuturkan di dalam kitab shahih-nya sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hamzah ats-Tsumali, dari Sa’id ibn Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa di antara makhluk yang diciptakan Allah adalah Lauh Mahfuzh (papan yang terpelihara), yang terbuat dari permata putih dan kedua sisinya terbuat dari yaqut (permata) merah. Pena-nya berupa cahaya, begitu juga dengan kitabnya. Setiap hari, Allah memandang Lauh Mahfuzh sebanyak 360 kali dan setiap kali memandang, Allah menciptakan makhluk, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan,memuliakan, menghinakan, dan melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Inilah yang dimaksud dengan firman-Nya: “Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”

Imam Mujahid, al-Kalbi, Ubaid ibnu Umair, Abu Maisarah, Atha;, dan Muqatil berkata, “Adapun di antara kesibukan Allah dengan menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, menahan rezeki, memberikan pertolongan, memuliakan, menghinakan, melepaskan penderitaan orang yang terbelenggu, menyembuhkan orang yang sakit, mengabulkan permohonan orang yang berdoa, memenuhi hajat orang yang meminta, menerima obat, melapangkan kesulitan, mengampuni dosa, merendahkan suatu kaum, dan meninggikan kamu yang lain.” Dengan demikian, pendapat dari para ulama di atas saling melangkapi antara sebagian dan sebagian lainnya.

Ath-Thabari di dalam kitabnya, Al-Mu’jam dan As-Sittah, juga Utsman ibn Sa’id ad-Darimi di dalam kitabnya, Ar-Raddu ‘ala al-Muraisi, menurutkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibn Mas’ud, ia berkata, “Sesungguhnya, di sisi Tuhan kalian tidak terdapat siang dan malam. Cahaya langit dna bumi adalah cahaya Dzat-Nya. Ukuran sehari di hari-hari kalian di sisi-Nya sama dengan dua belas jam. Amal perbuatan kalian diperlihatkan kepada-Nya di dalam rentang waktu tersebut. Jika yang diperlihatkan adalah perbuatan buruk, dia murka. Makhluk pertama yang mengetahui murka-Nya adalah ‘Arsy. Para malaikat pemikul ‘Arsy dapat merasakannya karena kondisi ‘Arsy saat itu semakin berat. Selanjutnya, para malaikat pemikul ‘Arsy pun bertasbih yang diikuti oleh malaikat muqarrabun (yang didekatkan) dan para malaikat lainnya. Setelah itu, Jibril meniup terompet dan tidak ada sesuatu pun yang tersisa, kecuali semua mendangar bunyi terompet tersebut. Para malaikat pun kembali bertasbih selama tiga jam hingga Allah Swt. berkenan melimpahkan rahmat-Nya selama enam jam.

Dihadapkanlah kepada-Nya seluruh rahim dan Dia pun memandangnya selama tiga jam. Itulah yang dimaksudkan oleh Allah di dalam firman-Nya. “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki,….. “ (QS Ali Imran : 6)

Baca juga : Inilah Keutamaan Berpuasa Asyura’ (Hari Kesepuluh Muharam)

Demikianlah kondisi takdir yaumi (yang bersifat harian). Adapun takdir yang sebelumnya disebut dengan takdir hauli (yang bersifat tahunan) dan takdir yang sebelumnya lagi disebut dengan takdir ‘umri (yang bersifat seumur hidup), adapun yang lebih awal lagi dari itu adalah takdir yang ditetapkan 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.