Tahukah Wanita bahwa Menutup Aurat Berarti Menutup Satu Pintu Dosa? Cari Tahu, Yuk! – Dalam syariat Islam, ada beberapa golongan yang diperbolehkan melihat wanita ketika tidak menutup rapat auratnya. Dan wanita pun boleh menampakkan perhiasan mereka. Siapa saja mereka? Cari tahu terjemahan ayat Qurannya, yuk!

Menurut Al-Quran, golongan yang dimaksud itu adalah suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Ketentuan tersebut tercantum dalam QS. An-Nur.

Etika menutup aurat merupakan tindakan pencegahan dari terjadinya kemudaratan yang lebih besar. Contohnya berupa zina, pergaulan bebas, atau prostitusi yang dapat menghancurkan pelakunya ataupun tatanan sosial secara keseluruhan. Itulah mengapa, Allah SWT memberikan panduan bagi laki-laki dan perempuan, agar taat dan menjalani kehidupan bermasyarakat dengan aman dan tenteram.

Pada akhir ayat Quran ke-31, Allah SWT memerintahkan manusia untuk bertaubat kepada-Nya karena manusia kerap terjatuh pada perbuatan dosa. Baik dosa yang disengaja maupun tidak disengaja.

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesame Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yaitu tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS An-Nur : 31)

Dengan bertobat kepada Allah SWT, manusia dapat bersegera kembali pada kebenaran dan menjadikan dirinya lebih baik lagi. Tujuannya agar membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Maka, jelaslah bahwa perintah Allah SWT untuk menutup aurat berarti menutup pula satu pintu yang dapat membawa pada maksiat atau dosa. Semoga petunjuk yang disampaikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran dan Hadits sahih dapat dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. Semoga wanita pun terhindar dari keburukan dunia dan akhirat, aamiin.

Disadur dari Fathul Bayan, Abu Thayyib Al Bukhari; Adhawa’ul Bayan, Muhammad Mukhtar Ali Asy Syinqithi; dan Aisarut Tafasir li Kalam Al ‘Aliy Al Kabir, Abu Bakar Al Jazair.