Inilah Keutamaan Berpuasa Pada 9 Hari Zulhijah – Zulhijah adalah bulan yang istimewa dan sebagai umat Islam kita patut menyambutnya dengan rasa gembira. Apalagi pada bulan tersebut ada banyak keutamaan yang tidak akan dijumpai di bulan lainnya. Di antaranya adalah salat Iduladha, puasa, sedekah (kurban) dan haji. Dan ibadah haji ini tidak bisa dilakukan di bulan lainnya.
Di 10 hari awal bulan Zulhijah terdapat momen penting yang disinggung oleh Allah Swt. dalam Al-Quran surat Al Fajr. Keterangan ini tercantum pada ayat yang artinya, “Demi fajar, demi malam yang sepuluh.” (QS Al Fajr : 1-2)
Inilah Keutamaan Berpuasa Pada 9 Hari Zulhijah
Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid dan sejumlah ulama salaf serta ulama kontemporer lainnya menanggapi bahwa sepuluh malam yang dimaksud dalam surat Al Fajr ayat 1-2 adalah sepuluh malam pertama bulan Zulhijah.
Pendapat tersebut diperkuat dengan hadis yang dikutip Ibu Katsir dari Shahih Bukhari, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu’. Tidak ada hari-hari di mana amal sholih lebih disukai Allah pada hari itu daripada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya, ‘Dan bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak membawa apa-apa’.” (HR Bukhari 969)
Berdasarkan hadis di atas, jelas bahwa ibadah apa pun bentuknya pada sepuluh hari tersebut sangat dianjurkan. Termasuk salat, puasa, dan lain sebagainya. Kecuali saat hari raya Iduladha, dengan demikian puasa terhitung sebanyak 9 hari.
Puasa Zulhijjah (1-7 Zulhijjah)
Waktu di tujuh hari pada puasa Zulhijjah adalah ketika umat Islam disunahkan melaksanakan puasa, menunaikan ibadah haji dan menyembelih hewan kurban.
Puasa Zulhijah dilakukan mulai tanggal 1 sampai tanggal 7 Zulhijah. Pada ketujuh hari tersebut dianjurkan untuk berpuasa. Ada pun bacaan niat puasa Zulhijah adalah sebagai berikut:
“Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala” artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Zulhijah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah)
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dilakukan pada bulan Zulhijah, yaitu pada dua hari sebelum hari raya Iduladha 10 Zulhijah.
Keutamaan sunah berpuasa ini terangkum dalam hadis di atas, yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Zulhijah adalah hari-hari yang istimewa.
Pada hadis lain disebutkan keutamaan puasa tarwiyah yaitu dapat menghapuskan dosa satu tahun. Tetapi, dikatakan bahwa hadis tersebut merupakan hadis daif (kurang kuat riwayatnya).
Para ulama menyikapinya dengan menganjurkan tetap mengamalkan puasa tarwiyah dengan hadis yang lain. Sedangkan cara menyikapi hadis daif, selama tidak berkaitan dengan akidah dan hukum maka boleh melakukan sebagai fadhail amal.
Baca juga : 9 Keutamaan Amalan di Bulan Zulhijah
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
“Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala” Artinya: “Saya niat berpuasa sunah tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Puasa Arafah (9 Zulhijah)
Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan. Terutama bila kita tidak mampu berpusa dari tanggal 1 hingga 8 Zulhijah. Maka, cukup melaksanakan puasa Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Zulhijah.
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Oleh karenanya para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (muakkad). Rasulullah Saw. bersabda dalam riwayat Muslim, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim)
Bacaan Niat Puasa Arafah
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Arafah lillahi ta’ala” Artinya: “Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari, karena Allah ta’ala.”
Itulah keutamaan berpuasa yang dilakukan sejak tanggal 1 sampai dengan 9 Zulhijah. Semoga dengan adanya artikel mengenai Inilah Keutamaan Berpuasa Pada 9 Hari Zulhijah ini,kita dapat dimudahkan mengamalkannya dan semoga bermanfaat.