Ketika Keuntungan Bisnis Berlipat ala Utsman bin Affan – Manusia berbisnis tentu ingin mendapatkan keuntungan. Namun, seperti apa ya keuntungan bisnis yang berlipat-lipat itu? Seperti yang dicontohkan oleh Khaulafur Rasyidin, Khalifah Utsman bin Affan ini. Ikuti kisahnya, ya.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash Shiddiq ra. terjadi musim paceklik yang sangat dahsyat. Kaum muslimin mendatangi khalifah Abu Bakar dan mengeluhkan tentang kondisi tersebut dan bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Khalifah Abi Bakar pun menenangkan kaum muslimin. Beliau mendoakan semoga Allah segera menurunkan pertolongan pada mereka, sebelum malam tiba.

Menjelang sore, datanglah rombongan kafilah yang baru pulang berdagang. Rombongan ini adalah rombongan saudagar Utsman bin Affan, yang baru saja berdagang dari negeri Syam. Mereka membawa seribu unta yang mengangkut berbagai kebutuhan penduduk seperti gandum, minyak, dan kismis.

Kedatangan rombongan ini segera mengundang para tengkulak (pedagang) kota untuk membeli barang kebutuhan yang dibawa oleh kafilah dagang tersebut. Mereka bermaksud membeli barang dagangan kafilah Utsman bin Affan. Untuk kemudian dijual kembali kepada para penduduk, dengan mengambil keuntungan.

Ketika Keuntungan Bisnis Berlipat ala Utsman bin Affan

Ketika mereka bertanya kepada Utsman bin Affan tentang harga jual barang-barang tersebut, Utsman pun menjawab. Ia dengan lantang berkata, “Dengan segala hormat, berapa banyak keuntungan yang akan kalian berikan kepadaku?” Dengan penuh semangat mereka menjawab, “Dua kali lipat wahai Utsman.”

Utsman menjawab, “Sayang sekali! Penawaran kalian belum dapat menyaingi penawaran yang sudah aku terima. Sudah ada penawaran yang lebih tinggi dari kalian.”

Para pedagang lokal tidak menyerah begitu saja, karena mereka tahu bahwa penduduk kota saat itu sangat membutuhkan barang kebutuhan tersebut. Sehingga pasti akan laku atau untung besar. Meskipun dijual kembali dengan harga yang tinggi.

Mereka pun menaikkan tawarannya sampai lima kali lipat dari penawaran pertama. Akan tetapi Utsman bin Affan tetap menolaj dengan alasan yang sama. bahwa sudah ada penawaran lain yang menawar lebih tinggi dari penawaran para pedagang tersebut.

Atas reaksi Utsman bin Affan tersebut, para pedagang tentu menjadi sangat penasaran siapakah orang yang sudah berani menawar semua dagangan dengan harga lebih tinggi dari penawaran mereka.

Para pedagang bertanya lagi, “Hai Utsman, di kota Madinah ini sepertinya sudah tidak ada lagi pedagang yang dapat membeli daganganmu selain kami. Selain itu kamu juga paling duluan menawar daganganmu. Jadi, siapakan orang yang mendahului kami dan berani menawar lebih tinggi dari kami?”

Utsman bin Affan pun menjawab, “Allah Swt. memberikan kepadaku sepuluh kali lipat, apakah kalian mau memberi lebih dari itu?”

Utsman melanjutkan perkataannya, “Allah telah menjadi saksi bahwa seluruh barang yang dibawa khilafah ini merupakan sedekah dariku untuk para fakir miskin dan kaum Muslimin, aku ikhlas karena Allah, karena aku semata mencari ridha-Nya.”

Pada sore hari itu juga Utsman bin Affan ra. membagi-bagikan seluruh makanan yang dibawa oleh kafilah tadi kepada fakir miskin dan kaum muslimin Madinah. Semuanya mendapat bagian yang cukup untuk kebutuhan keluarganya masing-masing, dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga : Agar Makin Percaya Diri dengan Rujukan Kisah Nabi Musa as.

Kisah ketika keuntungan bisnis berlipat ala Utsman bin Affan ini menjadi bukti bahwa jika berdagang dan mengharapkan rida Allah Swt. maka akan selalu menguntungkan. Tidak akan pernah merugi. Ini salah satu bentuk sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir.