5 Cara Wanita Haid Menghidupkan Malam Lailatul Qadar – Ramadan telah memasuki sepuluh hari terakhir. Dan di sepuluh hari terakhir ini ada satu malam bernama Lailatul Qadar yang amalan pada malam tersebut dinilai setara dengan seribu bulan. Namun, bagaimana dengan wanita muslim yang berhalangan di sepuluh hari terakhir? Ada 5 cara yang bisa dilakukan wanita haid untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Simak di sini, ya.
Di bulan Ramadan ini, wanita yang sedang haid ternyata bisa pula beribadah, selain salat dan berpuasa. Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Ad-Dhahak, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Lathaif Al-Ma’arif, Hal 341)
Maka, wanita yang sedang dalam keadaan haid dibolehkan melakukan semua bentuk ibadah kecuali salat, berpuasa, tawaf fi Ka’bah serta iktikaf di dalam masjid.
Terdapat riwayat sahih dari Nabi Saw. bahwa beliau menghidupkan malamnya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Diriwayatkan oleh Bukhari No. 2024 dan Muslim No. 1174 dari Aisyah ra. berkata, “Biasanya Nabi Saw. ketika memasuki pada sepuluh malam akhir, beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya serta membangunkan keluarganya.”
Jadi, menghidupkan malam tidak hanya sebatas menunaikan salat, tetapi mencakup semua ketaatan pada Allah SWT.
Inilah yang ditafsirkan oleh para ulama. Al-Hafidz berkata, menghidupkan malam maksudnya begadang dengan melakukan ketaatan. An-Nawawi berkata, “Yaitu larut dengan begadang dalam salat dan (ibadah) lainnya.” Dalam kitab Aunul Ma’bud dikatakan, “Yaitu dengan salat, zikir dan membaca Al-Quran.”
Salat malam adalah ibadah terbaik yang bisa dilakukan seorang hamba, di antara bermacam ibadah lainnya pada Lailatul Qadar. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barang siapa yang berdiri (menunaikan salat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari No. 1910, Muslim No. 760)
Jika seorang wanita yang haid dilarang menunaikan salat, maka dia masih bisa menghidupkan malamnya dengan ketaatan lainnya seperti 5 cara ini, yaitu:
- Membaca Al-Quran tanpa menyentuh mushaf.
- Zikir, seperti tasbih (mengucapkan subhanallah), tahlil (lailaha illallah), tahmid (allhamdulillah) dan yang semisal dari itu. Maka perbanyak mengucapkan, subhanallah wal hamdulilah waa la ilaha ilallah wallahu akbar.
- Beristigfar, maka perbanyaklah mengucap “astagfirullahaladzim”.
- Berdoa, maka perbanyak berdoa kepada Allah dan memohon perlindungan kepadanya.
Itulah 5 cara bagi wanita yang sedang mengalami haid untuk beribadah. Pun menghidupkan malam di sepuluh hari terakhir Ramadan untuk meraih amalan Lailatul Qadar, meski sedang berhalangan.